PERAYAAN AGUSTUSAN DARI RAKYAT UNTUK RAKYAT

 


Perayaan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 76, baru saja selesai. Semaraknya tak terasa seperti dua tahun sebelumnya, saat tiap kampung/desa/RT menggelar lomba. Riuh rendah dan sorak sorai rakyat yang gembira juga tak lagi bingar di tiap pelosok sudut desa/kampung/gang. Senyap, tak lagi sama.

Ada yang menggelar lomba secara digital, yang udah pasti tak lagi seru. Tapi, asal kalian tahu, ada saja kampung/desa atau RT yang tetap menggelar perlombaan. Karena memang sejatinya, perlombaan ini memang awalnya dimulai dari kampung-kampung, bukan atas perintah atau inisatif pemerintah pusat atau daerah.  

Pemerintah sendiri sudah mengimbau agar masyarakat tidak mengadakan perlombaan apapun saat memperingati HUT RI ke-76 tahun ini. Namun, ya, karena ini sudah menjadi tradisi rakyat, tetap saja dilakukan dan digelar.

Rakyat seperti tidak perduli. Karena sekali lagi memang ini awalnya adalah pesta rakyat. Tradisi lomba memperingati HUT RI sendiri muncul pada 1950-an, atau 5 (lima) tahun setelah Proklamasi. Perlombaan biasanya diselenggarakan oleh seksi pemuda atau wanita atas koordinasi dengan ketua RT. Tidak diketahui siapa yang memulai kegiatan ini dan dimana, tapi sepertinya rakyat serempak menggelarnya.

Seperti apa yang dilakukan warga Desa Kampung Denuh, Desa Sukasari, Kecamatan Pulosari, Kab Pandeglang Banten. Di iniasi pemuda dari PPBNI Satria Banten, TB Dewa Indra, upacara sederhana tetap dilakukan. Bahkan setelahnya dilakukan berbagai macam perlombaan.

Seperti apa kemeriahannya, simak liputan Kontributor INRP Post, Wawan Ado Setiawan berikut ini. Berikut tautan videonya yang bisa di klik,.  


 


Comments

Popular posts from this blog

SURAT TERBUKA BUAT KAPOLRI

KETIKA PEJABAT TINGGI BERLOMBA SUNTIK VAKSIN BOOSTER

KISAH VERZET, TIM SEPAKBOLA PALING BERANI IBUKOTA